Rabu, 30 Oktober 2019

Jenis Dan Spesifikasi Sealant Dan Adhesive

Wawan Setiawan Tirta
Adhesive adalah bahan yang digunakan untuk menyatukan suatu bahan yang sama ataupun berbeda jenis materialnya. Sedangkan sealant adalah bahan yang dapat melekat setidaknya kedua permukaan dan mengisi ruang di antara itu sebagai pembatas atau lapisan pelindung. Sealant digunakan untuk mengisi celah, ketahanan atau mengakomodasi gerakan antara substrat, dan menjaga air atau udara keluar. Sealant tidak dimaksudkan untuk pemindahan beban dan karena itu biasanya kekuatannya lebih rendah daripada perekat, tetapi memiliki fleksibilitas lebih tinggi.

Mesin dan komponen-komponen mekanis utama lain sebuah kendaraan terdiri dari sejumlah bagian yang berbeda bentuk dan ukuran yang digabungkan bersama untuk membentuk sebuah rangkaian lengkap. Meskipun permukaan bagian mesin itu dibuat rata sewaktu di pabrik, gasket tetap diperlukan untuk merapatkan sambungan.

Gasket adalah bahan yang lentur, yang dalam beberapa hal merupakan gasket senyawa cair, yang ditempatkan di antara dua bagian atau lebih. Pada saat bagian-bagian tersebut digabungkan maka bagian yang tidak teratur seperti lengkungan, goresan atau lekukan akan terisi oleh bahan gasket sehingga terbentuklah sambungan anti bocor.

Gasket mencegah keluarnya gas, minyak, air dan cairan lainnya, udara dan kevakuman di dalam sebuah ruangan atau komponen tertentu. Gasket juga mencegah masuknya debu, kotoran, air dan bahan asing lainnya ke dalam berbagai atau komponen serta berperan penting dalam membuat fungsi komponen berjalan dengan baik dan awet.

Gasket mempunyai syarat harus bisa menahan beberapa hal yang akan mengganggu sambungan komponen-komponen yang digabungkan. Hal-hal yang harus bisa ditahan oleh gasket adalah; temperatur, tekanan, pengikisan, karat (korosi) dan tingkat kelembaban Pemilihan gasket yang akan dipasang tergantung dari beberapa kondisi bagian yang akan diberi gasket, antara lain:
  1. Suhu udara,
  2. Jenis cairan yang ditahan,
  3. Tingkat kehalusan bagian-bagian yang diberi gasket,
  4. Kekencangan pengikat (fastener),
  5. Tekanan cairan yang ditahan,
  6. Bahan yang digunakan dalam konstruksi bagian yang diberi gasket,
  7. Celah kedua benda yang akan diberi gasket.

Dari sisi bahan yang digunakan juga bermacam-macam, tergantung dari kebutuhan. Bahan-bahan gasket bukan cairan yang banyak digunakan untuk membuat gasket dan juga bisa dikelompokan ke dalam dua kategori:
  1. Logam: Baja, Aluminium, Tembaga
  2. Bukan logam: Gabus, Karet (sintesis), Kertas, Felt (laken/terpal), Asbes

Bahan-bahan tersebut bisa digunakan tanpa kombinasi maupun sebagai kombinasi (dikombinasikan). Bahan-bahan logam yang biasanya berupa baja, alumunium atau tembaga dan sering dikombinasikan dengan bahan lainnya. Baja dibutuhkan untuk menahan suhu udara yang tinggi tinggi dan bila digabungkan dengan asbes atau bahan lain yang sejenis akan bisa menjadi perapat suhu tinggi yang efisien
Adhesive adalah bahan yang digunakan untuk menyatukan suatu bahan yang sama ataupun berbed Jenis Dan Spesifikasi Sealant Dan Adhesive
Gasket yang paling rumit adalah gasket yang digunakan untuk merapatkan antara sebuah blok mesin dan kepala silinder (cylinder head). Gasket yang digunakan pada kepala silinder harus bekerja pada temperature tinggi akibat gas pembakaran. Gasket ini harus mampu menahan kebocoran cairan pendingin, oli dan tekanan pembakaran. Dengan tuntutan seperti itu maka sebuah gasket menggunakan komposisi bahan campuran fiber, baja, tembaga, aluminium dan karet.

Sebelum memasang gasket, penting sekali memastikan bahwa kepala silinder (cylinder head) dan blok silinder benar-benar dalam keadaan bersih. Pembersihan akhir dan penghalusan dapat dilakukan dengan sikat kawat pada mesin ampelas listrik. Bintik-bintik kecil bisa terdapat pada permukaan blok dan kepala silinder (cylinder head).

Penghalusan ringan dengan ampelas yang rata dan halus bisa menghilangkan bintik-bintik tersebut dan permukaan silinder tetap halus. Pada saat pemasangan gasket, tingkat kekencangan dari baut pengikat juga akan mempengaruhi kualitas perapat ini.

Gabus
Gasket dari gabus kebanyakan menggunakan kombinasi butiran gabus yang direkatkan dengan perekat khusus. Karena konstruksinya termasuk jenis busa, gabus memiliki ciri menonjol pada
daya penempatannya yang tinggi dan daya tahan yang luar biasa terhadap gencetan pada tekanan yang relatif kecil.

Gasket gabus sangat ideal untuk menyekat sambungan yang menahan minyak, bahan bakar dan air namun tidak boleh digunakan pada asam, alkalis atau uap karena bahan-bahan tersebut akan mengurangi komposisi gabus. Gasket gabus biasanya digunakan untuk kalter oli, tabung penutup untuk pemeriksaan, dan gasket penutup mekanisme valve.

Karet
Karet tersedia sebagai suatu hasil alam, atau sebagai bahan sintesis seperti plastik, polietilen atau poliuretan. Bahan-bahan karet untuk pembuatan gasket mempunyai sifat-sifat mekanis
yang bagus dan tahan terhadap air dan udara. Gasket dari karet sintesis diperlukan pada penyekatan bahan bakar, minyak dan bahan pelarut.

Karena sifatnya awet, gasket karet sintesis sering digunakan sebagai gasket tangki atau penutup mekanisasi valve, sebagai pengganti gasket gabus yang kurang awet

Kertas
Bahan ini biasa digunakan sebagai bahan perapat dan bisa juga dipakai sebagai sim atau ganjal bila perlu. Bahan-bahan kertas yang dibuat untuk tujuan pembuatan gasket biasanya dipertebal dengan gelatin, resin atau karet Kertas yang dipertebal dengan gelatin sangat sesuai untuk sambungan-sambungan yang menahan air dan minyak bersuhu sampai dengan 140 C yang harus disekat.

Bila suhu udara naik sampai ketinggian di atas suhu maksimum daya tahan kertas tersebut, bahan-bahan perekatnya akan mengkerut dan menyebabkan kerapuhan. Kertas yang dilapisi resin dan karet mempunyai daya tahan yang semakin baik terhadap pencabutan (pengelupasan) bahan perekat dan bisa mempertahankan bagian mereka dengan lebih baik. Kertas sem

O ring dari Laken dan Karet
Bahan-bahan laken dan karet untuk ring berbentuk O dipakai pada perapat sambungan statis maupun dinamis Laken tidak banyak digunakan sekarang karena sudah bisa digantikan dengan karet sintesis yang lebih efektif. Meskipun demikian, laken mungkin ditemukan pada mesin-mesin yang tua atau tidak umum pada pemakaian misalnya perapat untuk minyak poros engkol (crankshaft)

Perawatan Gasket
Gasket harus ditangani dan disimpan secara hati-hati untuk menghindarkannya dari kerusakan yang menyebabkan tidak bisa dipakai. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
  1. Simpanlah gasket dengan posisi mendatar supaya tidak terpelintir atau rusak.
  2. Gasket kit dipak dengan papan kayu pendukung untuk melindungi dan membuatnya tetap datar. Bungkusan itu hanya boleh dibuka pada saat gasket itu akan dipakai.
  3. Beberapa jenis gasket kit dibuat dalam lebih dari satu model dan berjumlah lebih banyak daripada yang benar-benar dibutuhkan untuk suatu pekerjaan. Periksalah dengan seksama gasket mana yang harus dipakai dan mana yang cadangan.
  4. Bandingkan gasket pengganti dengan yang akan diganti (asli) untuk mengetahui bahwa keduanya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama.
  5. Beberapa jenis gasket, khususnya gabus dan kertas, bisa mengecil selama disimpan. Bila ukuran sebuah gasket terlalu kecil, jangan mencoba merentangkannya karena gasket itu mungkin akan patah atau robek.
  6. Gasket yang mengkerut dapat direntangkan lagi dengan memasukannya kedalam air beberapa saat. Bila tidak cukup mengembang, baru gasket tersebut direntangkan dengan logam bundar atau kayu atau penggulung. Letakan gasket tersebut pada permukaan datar dan gunakan penggulung secara hati-hati untuk merentangkannya sampai ukuran yang sesuai.

Memasang Gasket
Beberapa hal penting untuk memasang gasket adalah sebagai berikut:
  1. Perlakukan gasket dengan hati-hati supaya tidak rusak. Kecerobohan akan menghancurkan gasket bahkan sebelum dipakai.
  2. Kedua permukaan dari bagian yang akan diberi gasket harus bersih, tidak ada bekas-bekas gasket lama yang tertinggal. Permukaan besi cor dan campuran aluminium harus diperiksa kerataannya, dan goresan-goresan kecil harus dihilangkan dengan cara sedikit menggosoknya dengan ampelas halus.
  3. Periksalah dengan seksama gasket itu sendiri kalau-kalu mempunyai bagian yang penyok, kotor, goresan atau lipatan. Adanya cacat kecil bukan selalu berarti gasket itu tidak baik, namun bengkokan kecil pada gasket cilinder head akan berbeda artinya. Bengkokan kecil tidak akan merusak gasket tersebut namun bengkokan yang besar akan menyebabkan gasket tidak bisa digunakan. Selama pemasangan, gasket kecil akan bisa ditahan tetap pada tempatnya dengan memberinya sedikit gemuk atau minyak. Kedua sisi gasket kadang-kadang dilapisi supaya daya perapat pertamanya bagus.
  4. Baut-baut pengencang untuk kedua bagian yang dirapatkan dengan gasket ditengah-tengahnya harus dikencangkan sedikit demi sedikit dan sama kencang. Sebuah kunci torsi harus digunakan untuk mengencangkan baut-baut tersebut bila spesifikasi momen puntirnya tertera.