Jumat, 01 November 2019

Setengah Hingga satu Kilogram per Minggu Adalah Bobot Sehat yang Direkomendasikan Untuk Dihilangkan Bagi yang Ingin Mengurangi Berat Badan

Wawan Setiawan Tirta
Bagi seseorang yang ingin menurunkan berat badan dan sedang menjalankan diet, melakukan perubahan pola makan yang bisa dibilang ekstrim dengan maksud agar dapat menurunkan berat badan secara cepat sebenarnya akan sangat berisiko. Alih-alih mendapatkan berat badan idel, yang didapat justru kita akan mengalami gangguan kesehatan pada akhirnya. Usaha keras yang seperti sangatlah tidak dianjurkan, dan perubahan yang terjadi juga tidak memungkinkan dapat dilakukan dalam jangka panjang.

Dari alodokter.com, bahwa setengah hingga satu kilogram per minggu adalah jumlah penurunan berat badan yang direkomendasikan. Setengah kilogram lemak mengandung sekitar 3.500 kalori. Maka untuk mengurangi setengah kilogram per minggu, Anda perlu membakar setidaknya 3.500 kalori per minggu atau 500 kalori per hari. Akan tetapi banyak orang yang tidak sabaran dalam menurunkan berat badanya. Perlu dipahami bahwa penurunan berat badan secara instan cenderung tidak akan bertahan lama. Diet yang cepat tidak memberi kesempatan untuk melatih tubuh membakar kalori dalam jumlah banyak. Padahal untuk mencapai hasil yang dapat bertahan lama, diperlukan perubahan gaya hidup secara bertahap dan menyeluruh, mulai dari olahraga hingga pengaturan pola makan. Diet cepat membuat makanan yang kita konsumsi tidak terbakar secara maksimal sehingga berat tubuh kembali naik.

Tidak hanya berlangsung sementara, yang lebih untuk diperhatikan adalah orang yang menghilangkan berat badan dengan cepat akan berisiko mengalami masalah kesehatan diantaranya tubuh lemas dan mudah lelah.

Secara umum, atau biasanya seseorang yang ingin menurunkan berat badan dalam waktu singkat akan mengurangi porsi makannya bahkan  cenderung "memaksakan" diri untuk tidak makan. Apa efeknya? Kondisi yang seperti ini mengakibatkan tubuh kekurangan kalori sehingga mudah lemas dan lelah, dampaknya produktivitas orang yang bersangkutan akan menurun.

Tubuh kita membutuhkan makanan sumber energi yaitu karbohidrat, vitamin sebagai zat pengatur, mineral, lemak, dan protein sebagai zat pembangun dalam jumlah yang ideal. Dengan terpenuhinya zat tersebut dalam jumlah yang ideal organ tubuh kita dapat berfungsi dengan baik. Namun ketika seseorang mengurangi porsi makannya bahkan "memaksakan" diri untuk tidak makan maka asupan zat-zat tersebut terutama karbohidrat dan lemak akan berkurang, padahal tubuh kita membutuhkan unsur tersebut agar tetap sehat dan tidak rentan terkena penyakit. Yang terjadi adalah kita akan mengalami yang namanya kekurangan nutrisi. Selain itu beberapa penyakit yang dapat menyerang karena efek samping diet cepat, antara lain sakit kepala, konstipasi, rambut rontok, dan menstruasi yang tidak teratur. Bahkan penyakit lebih serius seperti batu empedu, ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, dehidrasi mungkin saja terjadi. Untuk batu empedu sendiri dapat muncul atau terjadi pada 1-2 dari 10 orang yang kehilangan berat badan dalam jumlah banyak dalam beberapa bulan.

Penelitian membuktikan bahwa orang yang teratur makan pagi, siang, dan malam lebih dapat menjaga berat badan ideal. Sarapan yang mengandung cukup serat dan protein dapat membuat kita merasa kenyang lebih lama, karena kadang orang yang melewatkan makan pagi atau makan siang, dan malam, intinya melewatkan waktu makan utama membuat orang tersebut cenderung mengonsumsi banyak makanan ringan alias ngemil di sela-sela waktunya.

Berbicara soal ngemil atau mengkonsumsi makanan kecil, kita jangan menyepelekan kandungan makanan ringan. Karena ternyata kalori yang terkandung dalam dua potong gorengan, satu kantong kripik kentang, dan sepotong kue jumlah totalnya bisa melebihi kalori yang seharusnya kita konsumsi. Akan tetapi bukan berarti juga kita sama sekali tidak mengonsumsi makanan ringan. Walaupun mengkonsumsi makanan ringan yang berkalori tinggi berisiko menggagalkan diet kita, namun jika jenis makanan ringan itu jenis yang sehat dan berkalori rendah justru akan membuat orang jauh dari rasa lapar dan lebih mampu menjaga berat badan ideal. Makanan ringan kaya protein seperti kacang almond dapat menjaga metabolisme tubuh tetap bekerja maksimal. Intinya periksa/ ketahui kandungan atau label nutrisi pada kemasan makanan yang akan kita konsumsi.

Selain menghindari konsumsi makanan berkalori tinggi, perhatikan juga minum minuman yang terlalu banyak kalori atau minuman manis. Karena jumlah kalori dalam minuman manis seperti kopi dengan krim dan minuman soda sebenarnya tidak kalah banyak dibandingkan makanan dan minuman-minuman ini justru akan membuat perut merasa lapar sehingga pada akhirnya kita harus makan lebih banyak. Perbanyak air mineral karena air mineral merupakan unsur terpenting dalam pembakaran kalori. Menganggap banyak minum air mineral justru membuat gemuk adalah salah. Konsumsi minimal delapan gelas per hari justru akan meningkatkan laju metabolisme.

Intinya, diet yang sehat adalah tentang mengelola pola makan, termasuk memilih jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi. Diet yang sehat adalah ketika semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh bisa terpenuhi. Beberapa langkah sederhana yang dapat menjadi panduan kita dalam melakukan diet sehat diantaranya:

1. Tentukan target yang sehat tiap minggu.
Menetapkan target realistis secara rutin dan berhasil memenuhinya akan membuat kita merasa positif. Misalnya, jika kita suka makan gorengan tiap hari, targetkan untuk tidak memakannnya dalam waktu seminggu. Sebagai gantinya, konsumsilah selingan sehat seperti buah kering.

2. Usahakan untuk berolahraga setidaknya 2-3 jam per minggu.
Point kedua ini menurut saya penting. Kita tidak perlu berolahraga secara rutin untuk tetap merasa bugar. Cukup lakukan suatu hal yang disukai agar aktivitas tersebut dapat dilakukan berulang-ulang seperti bermain futsal bersama rekan kerja atau bersepeda bersama keluarga. Menjadwalkan olah tubuh di pagi hari sebelum mulai beraktivitas merupakan cara terbaik bagi kita yang merasa kesulitan untuk meluangkan waktu juga.

3. Kurangi makanan kemasan.
Makanan siap saji, makanan kemasan dan makanan yang digoreng banyak mengandung kalori, bahan pengawet, dan garam. Lebih baik mengonsumsi makanan yang diproses dengan cara dikukus atau direbus dibandingkan yang digoreng di dalam minyak panas. Makanan yang dikukus atau direbus dalam waktu yang tidak terlalu lama memiliki kandungan nutrisi yang lebih lengkap dibandingkan makanan yang digoreng. Sementara itu, makanan yang digoreng mengandung kalori dan lemak jenuh yang tinggi.