Senin, 27 April 2020

Menyusun Karya Tulis Sederhana

Wawan Setiawan Tirta
Karya tulis merupakah bentuk karangan yang mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaan penulisnya dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karya tulis yang digolongkan sebagai karya ilmiah merupakan karangan yang didasarkan pada kegiatan ilmiah. Kegiatan ilmiah dalam hal ini dapat berupa penelitian lapangan, percobaan laboratorium, atau telaah buku. Sebuah tulisan disebut karya tulis ilmiah apabila mengandung unsur : Pertama didasarkan pada fakta dan data. Kedua disajikan secara objektif atau apa adanya. Ketiga menggunakan bahasa yang lugas dan jelas.

Banyak ragam dan jenis tulisan yang termasuk karya ilmiah, misalnya makalah, artikel penelitian, artikel ilmiah populer, buku diktat modul, atau buku pelajaran. Keterampilan menulis karya ilmiah sangat bermanfaat untuk mengembangkan gagasan dalam berbagai ragam karya ilmiah. Secara ekonomis, apabila kemampuan ini dikembangkan dengan baik dan dipublikasikan di koran, majalah atau dicetak menjadi buku, maka kita akan memperoleh honorarium dari hasil tulisan atau mendapatkan royalti dari penerbit.

Biasanya, baik karya tulis maupun karya ilmiah didahului dengan kegiatan penelitian. Namun demikian, pada tulisan ini hanya berlatih menyusun karya tulis sederhana tanpa melakukan penelitian. Kalian cukup mencari bahan dari pustaka atau buku-buku yang ada di perpustakaan sekolah maupun koleksi pribadi.

Langkah-langkah Menyusun Karya Ilmiah
Berikut ini beberapa langkah yang dapat diikuti sebagai bentuk bimbingan menyusun karya tulis sederhana.

1. Memilih Topik
Topik adalah permasalahan pokok yang akan dibahas dalam karya tulis. Topik ini berguna sebagai pengendali agar apa yang disampaikan dalam karya tulis lebih fokus atau lebih terarah. Pemilihan topik harus tepat, menarik, dan bermanfaat baik bagi penyusun maupun pembaca. Pada bagian pendahuluan karya tulis harus diuraikan alasan pemilihan topik tersebut. Kalian dapat melakukan pembatasan topik agar tidak terlalu luas pembahasannya.
Misalnya :
Topik : Lingkungan
Pembatasan topik : Penghijauan di lingkungan sekolah

2. Pengumpulan Sumber Bahan/Pustaka
Sumber bahan penyusunan karya tulis bisa diperoleh melalui berbagai macam, antara lain, penelitian, wawancara, maupun melalui membaca buku rujukan. Sumber informasi yang digunakan dalam sebuah karya tulis ilmiah, baik berupa teori, pendapat, atau kutipan lain, harus diungkapkan dengan jelas dan dicantumkan sumber pengambilan tersebut. Sumber tulisan dapat ditulis secara langsung setelah kutipan atau diletakkan di dalam bagian daftar pustaka.

3. Merancang Sistematika
Agar mudah dipahami oleh pembaca, karya tulis disusun dengan sebuah sistematika. Berbeda dengan karya tulis lanjutan, kali ini kalian hanya diminta menyusun karya tulis sederhana. Secara sederhana, karya tulis memiliki sistematika sebagai berikut.
I. Pendahuluan
II. Isi
III. Penutup

4. Mengembangkan Sistematika
Setelah bahan penulisan karya tulis telah lengkap dan sistematika telah dibuat, maka langkah selanjutnya adalah mengembangkan kerangka menjadi karya tulis sederhana. Kembangkan kerangka karya tulis menjadi paragraf-paragraf yang rinci. Untuk mempermudah pengembangannya kita dapat mencari informasi dari beberapa buku sumber dan mencatatnya. Yang dicatat adalah pendapat seseorang, judul buku, penerbit, tahun terbit, tempat terbit dan penulis. Secara garis besar kerangka karya ilmiah pada masing-masing bab sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan
(Uraikan latar belakang atau alasan pemilihan topik atau pemilihan judul, kemukakan tujuan penulisan karya tulis dan manfaat dari karya tulis tersebut)

Bab II Isi / Pembahasan
(Uraikan pembahasan terhadap topik yang dipilih berdasarkan sumber bahan yang diperoleh dari buku- buku rujukan sejelas mungkin)

Bab III Penutup
(Sampaikan simpulan dari pembahasan yang sudah disampaikan pada bagian sebelumnya kemudian sampaikan juga saran terhadap topik yang dibahas dalam karya tulis)

Lengkapilah karya ilmiah dengan halaman judul, kata pengantar, daftar isi dan daftar pustaka. Susunlah karya ilmiah dengan urutan sebagai berikut.
  1. Halaman judul
  2. Kata Pengantar, Daftar isi disertai halaman pengesahan.
  3. Tubuh karya tulis, meliputi: Pendahuluan, Pembahasan isi, dan Penutup
  4. Daftar pustaka

Lihat contoh karya tulis sederhana tentang penghijauan

5. Penulisan Daftar Pustaka
Dalam penulisan karya ilmiah atau karya tulis, diperlukan sumber kepustakaan atau daftar pustaka. Daftar pustaka merupakan sumber rujukan atau sumber bacaan sebagai sarana penunjang dalam proses penulisan karangan. Kumpulan sumber bacaan tersebut disusun secara sistematis berdasarkan abjad pengarang dan judul atau secara berurutan. Unsur-unsur informasi kepustakaan yang diutamakan dalam daftar pustaka adalah berikut.
  1. Nama pengarang. Penulisan nama pengarang yang terdiri atas dua unsur atau lebih harus ditulis dengan mendahulukan nama yang terakhir (nama keluarga) disertai tanda koma.
  2. Tahun terbit Keterangan tahun terbit dalam daftar pustaka dituliskan di belakang nama pengarang atau di belakang keterangan tempat dan nama penerbit.
  3. Judul dan subjudul. Judul dan subjudul diawali dengan huruf kapital, kecuali kata tugas, kata depan, dan kata hubung. Judul Karangan yang diterbitkan ditulis dengan huruf miring. Judul karangan yang tidak diterbitkan ditulis dengan diapit tanda petik. Antara judul dan subjudul diberi tanda titik dua. Keseluruhan unsur diakhiri tanda titik.
  4. Tempat dan nama penerbit. Keterangan tempat terbit dan nama penerbit dituliskan langsung di belakang judul. Di antara tempat dan nama penerbit dipisahkan tanda titik dua. Penulisan tempat dan nama penerbit diakhiri tanda titik.

Contoh:
Wijaya, Putu. 1988. Gress. Jakarta: Balai Pustaka
Purwadi, Bambang. 1988. Menanam Mangrove. Semarang: CV Setia Hati.