Senin, 27 April 2020

MENGENAL ANGGREK MACAN MALUKU

Wawan Setiawan Tirta

Kuntumnya berwarna dasar kuning atau kehijauan dengan belang-belang berwarna cokelat, bak lorengnya kulit harimau. Jumlahnya bisa sampai 60 kuntum berjajar pada tangkai yang panjangnya bisa sampai 2 meter.

Sosoknya memang prima. Kuntumnya berwarna kuning dan hijau berloreng-loreng warna cokelat, sehingga sepintas dipandang mirip corak kulit harimau. Anggrek ini memang sering disebut sebagai anggrek macan. Jumlah kuntumnya sampai 60, tersusun pada tandan bunga yang sangat panjang, sekitar 120cm. Ukuran kuntum bunganya sekitar 3 – 4 cm dan lebar 1,5 cm. Kuntum bunga ini tahan sampai 6 minggu.




Akarnya lebat, putih bersih menjurai kaku, keluar dari pangkal umbi semu (bulb) yang berjumlah 3 atau 4, berbentuk bulat telur memanjang agak pipih dengan bagian lancip mengarah ke atas. Panjangnya antara 88 – 20 cm.
Daunnya besar, berwarna hijau cerah, berbentuk pita atau tombak terbalik, dengan panjang kira-kira 30 cm, sedangkan lebar antara 6 – 11 cm.


Ada dua varietas
Yang kuntumnya berwarna dasar kekuningan dan kehijauan. Asal kedua anggrek itu berbeda. Yang warna dasarnya kekuningan umumnya hanya dijumpai di Kep. Maluku Bagian Tengah (P. Ambon,P. Seram, dan P.Buru) dan Tenggara. Yang kehijauan berasal dari Kep. Maluku Bagian Utara, seperti Kep. Senana dan Kep. Sula.

anggrek ini jarang dijumpai di dataran tinggi. Ini banyak ditemukan di dataran rendah dekat pantai atau di hutan-hutan bakau. Hidupnya sebagai epifit pada pohon-pohon bakau, bintanggor (Ambon) atau nyangklung (Jawa). Kandang ditemukan juga menempel pada pohon-pohon kayu besi yang tumbuh di dekat pantai.

Perawatan
bunga si Macan muncul setiap 6 bulan sekali. Pemunculan bunganya tidak tergantung waktu, kapan saja bisa keluar asal perawatannya baik. Umumnya masyarakat Maluku yang menanam anggrek ini tidak melakukan perawatan khusus. Mereka cukup mengikat/menempelkannya pada kayu pakis, pohon turi, kalibasa, atau maja. Selanjutnya disirami dengan air cucian beras atau cucian ikan, itupun “Frekuensi pemberiannya tidak beraturan. 


Pengembangbiakannya bisa dilakukan dengan biji ataupun pemisahan anakan. Biji diambil ataupun pemisahan anakan. Biji diambil dari buah tua yang bentuknya bulat panjang. Pemisahan anakan sebaiknya tidak langsung, melainkan bertahap. “Yang paling gampang tumbuh adalah membelah sebagian, tidak langsung memotong sekaligus, beberapa hari kemudian baru dipisahkan. Banyak pemburu-pemburu anggrek yang sering mengambil tumbuhan ini seenaknya di alam aslinya. Akibatnya kelestarian si macan ini terganggu. Kini ia semakin sulit ditemui.