Selasa, 14 April 2020

Penemuan Biopori dan Asal-Usul Istilah serta Arti Katanya

Wawan Setiawan Tirta
Biopori adalah buah karya peneliti Indonesia. Biopori adalah teknologi terapan sederhana yang dicetuskan oleh Dr. Kamir Raizudin Brata yang lebih dikenal dengan nama Kamir R Brata. Peneliti ini bekerja sebagai peneliti di Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, Fakultas Pertanian di Institut Pertanian Bogor.

Pada mulanya, teknologi sederhana ini tidak disebut sebagai biopori, melainkan Mulsa Vertikal (vertical mulch). Yaitu sebuah cara untuk menjaga kondisi tanah agar tetap bisa mendukung daya guna lahan sebagai lahan pertanian.

Jadi, tujuan utama membuat biopori adalah menjaga kondisi tanah agar tetap bisa dalam kondiri baik. Dalam artikel sebelumnya Urutan Langkah Membuat Biopori yang Benar telah dijelaskan cara membuat biopori, sehingga tidak perlu lagi dijelaskan caranya di sini. Yang perlu dijelaskan adalah cara kerjanya.

Cara kerja biopori adalah memungkinkan adanya rongga di tanah, yaitu pori-pori tanah. Pori-pori tanah ini tercipta oleh fauna tanah (cacing dan sebagainya) yang mendapat asupan makanan dari sampah organik yang ditimbuh ke dalam tanah, yang dimasukkan ke dalam lubang biopori.

Fauna-fauna tanah akan dengan sendirinya membuat rongga tanah untuk bertahan hidup. Agar mereka tetap hidup maka disediakan sumber makanan. Jika awalnya sumber makanan bagi fauna tanah ada di permukaan, sumber makanan diletakkan lebih dalam lagi, sekitar 100 cm ke dalam tanah dalam posisi vertikal.

Penelitian tentang mulsa vertikal ini sudah dilakukan sejak 1992, akan tetapi istilah biopori berkembang dan digunakan sejak 2007 ketika Jakarta mengalami banjir besar. Pada saat itu, banyak pihak yang mencari cara mengatasi banjir di Jakarta. Maka, ditemukan salah satu cara mengurang dampak banjir yaitu mulsa vertikal. Karena istilah ini cukup asing dan terlalu panjang, maka diusulkan oleh pihak media dengan menyebutnya sebagai Biopori. Kamir R. Brata menyetujui usulan tersebut, maka istilah biopori berkembang dan dikenal luas.

Jadi, bukan sekadar 'mulsa vertikal' istilah biopori lebih mengacu ke tujuan utama penerapan teknologi ini yaitu 'menciptakan pori-pori tanah'. Yang dalam proses pembuatan pori-pori tanah tersebut dibantu oleh makhluk hidup (fauna tanah) yang habitatanya di dalam tanah. Ketika fauna tanah ini hidup, maka akan ada rongga tanah-rongga tanah yang menciptakan keseimbangan tanah.

Adanya biopori yang juga menghasilkan pori-pori di dalam tanah bisa mengatasi beberapa masalah, sehingga memiliki manfaat antara lain sebagai berikut:

 - Penyerapan genangan air
 - Penyuburan tanah (dari sampah organik/kompos dan organisme yang ada di dalam tanah)
 - Penanggulangan kekeringan di waktu musim kemarau
 - Pengurangan sampah organik

Sudah jelas tentang pengertian dan asal-usul istilah biopori? Indonesia keren ya....