Selasa, 14 April 2020

Pengertian dan Hikmah Sikap Jujur, Amanah, dan Istiqomah

Wawan Setiawan Tirta
Jujur adalah kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya. Hikmah atau manfaat perilaku jujur adalah akan dipercaya orang lain dan mendapat banyak teman. Hidupnya tenteram karena tidak memiliki kesalahan dengan orang lain.

Amanah artinya terpercaya (dapat dipercaya). Amanah ada tiga macam, yaitu: am±nah terhadap Allah Swt. amanah terhadap sesama manusia, dan amanah terhadap sendiri. Amanah dapat diwujudkan melalui perbuatan, seperti menjaga titipan rahasia, tidak menyalahgunakan jabatan, menunaikan kewajiban dengan baik, dan memelihara semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt.

Istiqomah berarti tegak, lurus, tekun, dan ulet. Istiqomah dapat diwujudkan melalui perbuatan: selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, melaksanakan £alat tepat waktu, belajar secara terus menerus, selalu menaati peraturan yang ada di sekolah, dan selalu menjalankan kewajiban.

A. Pengertian Jujur, Amanah dan Istiqomah
Berikut ini sedikit penjelasan mengenai sikap jujur, amanah, dan istiqomah dalam kehidupan sehari-hari.

1. Jujur
Jujur adalah kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya. Apa yang diucapkan memang itulah yang sesungguhnya dan apa yang diperbuat itulah yang sebenarnya.

Bila kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai hati nurani, maka itulah yang disebut dusta. Apabila kita katakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan, itulah yang dinamakan bohong. Dusta atau bohong merupakan lawan kata jujur.
Jujur adalah kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya Pengertian dan Hikmah Sikap Jujur, Amanah, dan Istiqomah

وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿ ٤٢Artinya :
“Dan janganlah kamu campur adukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya ” (Q.S. al-Baqarah/2: 42)

2. Amanah
Amanah artinya terpercaya (dapat dipercaya). Am±nah juga berarti pesan yang dititipkan dapat disampaikan kepada orang yang berhak. Am±nah yang wajib ditunaikan oleh setiap orang adalah hak-hak Allah Swt., seperti salat, zakat, puasa, berbuat baik kepada sesama, dan yang lainnya.

Am±nah berkaitan erat dengan tanggung jawab. Orang yang menjaga amanah biasanya disebut orang yang bertanggung jawab. Sebaliknya, orang yang tidak menjaga amanah disebut orang yang tidak bertanggung jawab.

Siapa tahu kelak di antara kalian ada yang mendapat amanah untuk menjadi seorang pemimpin. Jika kalian berlatih mulai dari sekarang, pada saat menjadi pemimpin tentu tidak sulit untuk menjaga amanah.Rasulullah saw. bersabda.

وعن بن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلّم قال: كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعيّتِهِ, والأميرُ راعٍ, والرّجُلُ راعٍ على أهلِ بيتِهِ, والمرأةُ رَاعِيَّةٌ على بيتِ زوجِها وَوَلَدِهِ, فكلّكم راعٍ وكلّكم مسئولٌ عنْ رَعِيَّتِهِ. (متفق عليه
Artinya :
“Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw. bersabda:“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya...” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Amanah itu dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Amanah terhadap Allah Swt.
Amanah ini berupa ketaatan akan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah wt. berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿ ٢٧
Artinya :
”Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad), dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Q.S. al-Anfal/8: 27)
Contoh amanah kepada Allah Swt. yaitu menjalankan semua yang diperintahkan dan meninggalkan semua yang dilarangnya.

b. Amanah terhadap sesama manusia.
Amanah ini meliputi hak-hak antar sesama manusia. Misalnya, ketika dititipi pesan atau barang, maka kita harus menyampaikannya kepada yang berhak. Allah Swt. berfirman:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا ...... ﴿ ٥٨
Artinya :
“Sesungguhnya Allah Swt. menyuruh kamu untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya... ” (Q.S. an-Nisa/4: 58)
c. Amanah terhadap diri sendiri.
Amanah ini dijalani dengan memelihara dan menggunakan segenap kemampuannya demi menjaga kelangsungan hidup, kesejahteraan, dan kebahagiaan diri. Allah Swt. berfirman:

وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ ﴿ ٨
Artinya :
“Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya ”(Q.S. al-Mu’minμn/23: 8)
Perilaku Amanah dalam Kehidupan Sehari-hari dapat diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan
sebagai berikut.
  1. Menjaga titipan dan mengembalikannya seperti keadaan semula. Apabila kita dititipi sesuatu oleh orang lain, misalnya barang berharga, emas, rumah, atau barang-barang lainnya, maka kita harus menjaganya dengan baik.
  2. Menjaga rahasia. Apabila kita dipercaya untuk menjaga rahasia, baik itu rahasia pribadi, rahasia keluarga, rahasia organisasi, atau rahasia negara, maka kita wajib menjaganya supaya tidak bocor kepada orang lain.
  3. Tidak menyalahgunakan jabatan. Jabatan adalah amsnah yang wajib dijaga. Apabila kita diberi jabatan apapun bentuknya, maka kita harus menjaga amanah tersebut.
  4. Memelihara semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt. berupa umur, kesehatan, harta benda, ilmu, dan sebagainya.
C. Istiqomah
Istiqomah berarti sikap kukuh pada pendirian dan konsekuen dalam tindakan. Dalam makna yang luas, istiqomah adalah sikap teguh dalam melakukan suatu kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan dan keislaman, walaupun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.

Istiqomah terwujud karena adanya keyakinan akan kebenaran dan siap menanggung risiko. Istiqomah dapat membantu kita untuk membentuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, kita sebagai pelajar harus memberi contoh yang baik kepada siapa saja dalam kehidupan kita sehari-hari.Allah Swt. berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿ ١٣
Artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istiqomah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati ” (Q.S. al- Ahqaf/46: 13)
Perilaku istiqomah dapat diwujudkan melalui kegiatan:
  1. Selalu menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya dalam keadaan apa pun dan di mana pun;
  2. Melaksanakan shalat tepat pada waktunya;
  3. Belajar terus-menerus hingga paham;
  4. Selalu menaati peraturan, baik yang ada di rumah, sekolah, maupun masyarakat;
  5. Selalu menjalankan kewajibannya dengan rasa senang dan nyaman, tidak merasa dipaksa atau dibebani.

B. Hikmah Perilaku Jujur, Amanah, dan Istiqomah
PerilakuHikmah
Jujur
  1. Mendapatkan kepercayaan dari orang lain,
  2. Mendapatkan banyak teman, dan
  3. Mendapatkan ketentraman hidup karena tidak memiliki kesalahan terhadap orang lain.
Amanah
  1. Dipercaya orang lain, ini merupakan modal yang sangat berharga dalam menjalin hubungan atau berinteraksi antara sesama manusia.
  2. Mendapatkan simpati dari semua pihak, baik kawan maupun lawan.
  3. Hidupnya akan sukses dan dimudahkan oleh Allah Swt.
Istiqomah
  1. Orang yang istiqomah akan dijauhkan oleh Allah Swt. dari rasa takut dan sedih sehingga dapat mengatasi rasa sedih yang menimpanya, tidak hanyut dibawa kesedihan, dan tidak gentar dalam menghadapi kehidupan masa yang akan datang.
  2. Orang yang istiqomah akan mendapatkan kesuksesan dalam kehidupan di dunia karena ia tekun dan ulet.
  3. Orang yang istiqomah dan selalu sabar serta mendirikan shalat dilindungi oleh Allah wt.